Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 05:43:54【Tempat Makan】977 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(93552)
Artikel Terkait
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
- Makanan dan minuman sehat yang bisa membantu menambah tinggi badan
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia